Terkadang aku bisa menjadi sangat bodoh dalam mengerti dia. Dia itu makhluk yang sangat amat sukar ditebak. Dia berlaku seenaknya. Sesuka hatinya. Tidak memikirkan perasaan orang lain. Dia arogan. Dia adalah makhluk bernama lelaki. Dan lebih spesifiknya, dia bernama ****.
Namun dia juga dapat bersikap sangat manis. Bahkan mungkin dia tidak menyadarinya. Dia menjaga ku saat aku sakit. Dia mengajakku ke tempat-tempat yang menyenangkan. Dia menghangatkanku saat aku kedinginan dengan secangkir teh jahe yang nikmat. Dia menyayangiku. Dia memberiku apa yang dia punya. Dia dapat mengemukakan suatu hal yang membuat aku terbang. Dan aku bisa lupa daratan.
Lelaki dengan mudahnya dapat mempermainkan hati wanita.
Kenapa?
Lelaki dengan mudahnya datang dan pergi sesuka hati mereka. Tanpa berpikir apa yang telah mereka ambil.
Kenapa bisa begitu?
Kenapa wanita tidak pernah bisa menggunakan logikanya untuk melindungi hatinya agar tidak tercuri?
Kenapa wanita begitu lemahnya hingga mudah memberikan hatinya?
Lelaki.
Mereka menyebalkan
Mereka benar-benar menyebalkan.
Dan aku tidak punya apapun untuk bisa menang melawan lelaki.
****. Dia itu..
Tidak jarang aku sampai akan menangis dibuatnya. Kadang aku sangat amat kesal hingga ingin meninggalkannya aku ingin pergi mencari kehidupan yang lebih indah tanpanya. Tapi itu sudah tidak mudah lagi. Cinta memang sukar diajak kompromi. Aku terluka olehnya, dan dia tidak bisa kulupakan begitu saja.
Ini tidak adil. Aku begitu takut kehilangan dia. Sedang dia sepertinya sudah tidak lagi peduli dengan ku.
Aku tidak menyerahkan apapun padanya. Aku tidak berlaku yang tidak baik. Smpai saat ini aku tidak kehilangan apapun kecuali hatiku.
Banyak temanku menyarankau untuk berpaling saja darinya. Dia tidak layak untuk orang seperti aku. Aku punya berjuta alasan meninggalkannya. Aku punya banyak cara untuk melupakannya. Dan aku punya banyak kawan untuk berlari dari angan tentangnya.
Tapi bagaimana kalau hatiku telah memilih dia?
Bagaimana kalau seluruh jiwaku memihak hanya padanya?
Jelaskan padaku aku harus bagaimana kalau sudah begini..
i really want to leave him.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar